Fungsi Larutan Penyangga
dalam Tubuh Makhluk Hidup
pH
darah di dalam tubuh makhluk hidup selalu berkisar 7,4. Hal ini karena semua
caitan tubuh merupakan larutan penyangga yang menjaga agar pH darah selalu
konstan saat proses metabolisme berlangsung. Larutan penyangga yang terdapat di
dalam plasma darah manusia dan hewan dapat dibuktikan. Jika ke dalam 1 L darah
normal (pH = 7,4) dimasukkan 0,01 mol HCI, pH-nya berubah menjadi 7,2 (terjadi
penurunan 0,2). Padahal, jika 0,01 mol HCI dimasukkan ke dalam 1 L larutan yang
isotonik dengan darah, seperti larutan NaCI, pH larutan berubah dari 7,0
menjadi 2. Oleh karenanya, berbagai obat yang dimasukkan ke dalam tubuh seperti
cairan obat suntik, cairan infus, dan obat tetes mata dibuat’mendekati pH
cairan tubuh. Larutan penyangga yang berperan di dalam tubuh manusia di
antaranya penyangga hemoglobin, penyangga karbonat, dan penyangga fosfat.
Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin
atau Hb merupakan zat warna darah atau pigmen darah. Hemoglobin dapat menjaga
pH darah tetap terkontrol. Prosesnya dimulai saat oksigen masuk ke dalam tubuh.
Oksigen dibutuhkan oleh manusia untuk bernapas. Oksigen yang dibutuhkan masuk
ke dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Sebagian besar oksigen
tersebut akan diikat oleh hemoglobin dan diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Adanya oksigen yang mengoksidasi darah mengakibatkan warna darah menjadi merah
terang. Sementara itu, darah yang belum teroksidasi oksigen akan berwarna merah
gelap. Reaksi oksidasi darah sebagai berikut.
Pada proses metabolisme, tubuh akan menghasilkan C02. C02 ini
akan bergabung dengan H2O membentuk H2CO3 (asam
karbonat) dalam darah. Terbentuknya H2CO3 mengakibatkan
meningkatnya konsentrasi ion H+ sehingga pH berubah menjadi
sekitar 4,5. Sementara itu, hemoglobin yang telah melepaskan oksigen akan
berubah menjadi basa. Oleh karena itu, hemoglobin akan mampu mengikat kelebihan
H+ dari H2CO3 dan membentuk asam
hemoglobin. Dengan demikian, pH di dalam darah tetap konstan.
Beberapa gangguan kestabilan pH darah, yaitu asidosis dan alkalosis.
Asidosis yaitu penurunan pH darah karena turunnya kadar basa dalam darah.
Gangguan ini terjadi saat pengangkutan CO2. Faktor yang
mengakibatkan asidosis yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit gula
(diabetes melitus), buang air besar berlebihan (diare), olahraga berlebihan,
serta mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi dalam jangka waktu
lama. Sementara itu, alkalosis adalah peningkatan pH darah karena adanya
akumulasi garam basa dalam darah. Faktor yang mengakibatkan alkalosis di
antaranya perasaan cemas, berada di tempat dengan kadar oksigen rendah, muntah-
muntah, atau bernapas secara berlebihan (hiperventilasi) karena cemas,
histeris, atau berada di ketinggian.
Penyangga Karbonat dan Penyangga Fosfat
Di dalam tubuh, darah manusia juga mengandung larutan penyangga karbonat
(H2C03/HC03–) dan larutan penyangga
fosfat (H2PO–4/HPO24–).
Penyangga fosfat mempunyai harga pKa = 7,2. Sementara itu,
penyangga karbonat mempunyai harga pKa = 6,1. Harga pKa fosfat
lebih besar daripada harga pKa karbonat sehingga di dalam darah
terdapat lebih banyak penyangga fosfat daripada penyangga karbonat. Sistem
penyangga H2PO–4 dengan HPO24– di
dalam darah bekerja sebagai berikut.
Apabila di dalam darah terdapat basa, reaksi yang terjadi:
H2PO4– + OH– ↔
HPO24– + H20
Apabila di dalam darah terdapat asam, reaksi yang terjadi:
HPO24– + H3O+ ↔
H2PO–4 + H2O
Jadi, sistem penyangga H2PO–4 dengan
HPO24– berfungsi mencegah perubahan
pH di dalam darah. Penyangga fosfat juga terkandung cji dalam air luaah untuk
membantu menetralkan asam yang masuk ke dalam mulut yang dapat<merusak email
gigi. Penyangga ini menjaga pH mulut tetap sekitar 6,8.
Fungsi Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari
Larutan penyangga digunakan dalam berbagai bidang, seperti kimia
analitis, biokimia, bakteriologi, obat- obatan (farmasi), fotografi, industri
kulit, zat warna, industri makanan, pertanian, dan pengolahan limbah industri.
Rentang pH tertentu yang sempit diperlukan untuk mencapai hasil yang optimum
dalam berbagai bidang tersebut. Misal suatu enzim dapat bekerja pada pH
tertentu dan sangat sensitif terhadap perubahan pH.
Dalam bidang industri makanan, misal industri pengalengan buah-buahan
juga membutuhkan larutan penyangga. Larutan penyangga tersebut berfungsi
sebagai pengawetyang mengaturtingkat keasaman (pH).
Misal asam sitrat dan natrium sitrat. Kedua zat tersebut merupakan
larutan penyangga yang biasa ditambahkan pada buah-buahan yang dikalengkan.
Selain itu, asam sitrat juga biasa digunakan untuk mengatur tingkat keasaman
pada produk air susu, selai, dan jeli. Jika pH terjaga maka produk makanan
tersebut tidak mudah rusak oleh bakteri. Sementara itu, penyangga juga
diperlukan untuk mengatur pH pada pengolahan limbah industri. Sebelum diolah,
pH limbah diatur sedemikian rupa sehingga saat dibuang limbah tersebut tidak
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Fungsi Larutan Penyangga Dalam Tubuh Dan Kehidupan
Sehari-hari. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan
bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada
postingan selanjutnya.








