Wednesday, March 25, 2020


HIDROLISIS GARAM
                
Pengertian Hidrolisis Garam adalah Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian. Sehingga definisi hidrolisis garam adalah reaksi peruraian yang terjadi antara kation dan anion garam dengan air dalam suatu larutan.
Sifat garam ialah Terdapat tiga miskonsepsi yang ditemukan baik pada kelas B maupun kelas A.
Pertama, sebanyak 18,75% siswa pada kelas A dan 15,62% siswa pada kelas B beranggapan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah memiliki sifat asam karena mengalami hidrolisis anion menghasilkan ion H3O+ sehingga konsentrasi ion H3O+ di dalam air bertambah. Miskonsepsi ini sama dengan yang ditemukan oleh Nurpertiwi (2014). Secara teori, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam karena kation dari basa lemah terhidrolisis menghasilkan ion H3O+ , sehingga jumlah ion H3O+ dalam larutan bertambah.
Anion yang berasal dari asam kuat tidak terhidrolisis melainkan terhidrasi dalam larutan. Dengan ditemukannya miskonsepsi ini, dimungkinkan karena siswa masih belum memahami kriteria ion yang mengalami hidrolisis dalam larutan dan ion yang dihasilkan dari hidrolisis kation dan anion. Sehingga siswa masih berpikir bahwa penentu sifat asam pada garam adalah ion yang berasal dari asam kuat. Secara teori, ion yang mengalami hidrolisis adalah ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah.
Kedua, sebanyak 3,12% siswa pada kelas B beranggapan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat memiliki sifat asam karena mengalami hidrolisis anion menghasilkan ion H3O+ sehingga konsentrasi ion H3O+ di dalam air bertambah. Miskonsepsi tersebut terjadi karena kemungkinan siswa masih belum bisa menentukan senyawa asal ion pembentuk garam yaitu asam kuat, asam lemah, basa kuat atau basa lemah. Kemungkinan lainnya yaitu siswa masih belum memahami kriteria ion yang mengalami hidrolisis dalam larutan dan ion yang dihasilkan dari hidrolisis kation dan anion. Menentukan senyawa asal ion pembentuk garam merupakan kemampuan penting untuk bisa memahami konsep sifat garam.
Ketiga, sebanyak 9,37% siswa pada kelas A beranggapan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah memiliki sifat asam karena mengalami hidrolisis kation menghasilkan ion H3O+ sehingga konsentrasi ion OH- di dalam air berkurang, sedangkan siswa pada kelas B tidak mengalami miskonsepsi ini. Miskonsepsi ini sama dengan yang ditemukan oleh Nurpertiwi (2014). Berdasarkan temuan tersebut, dapat diketahui bahwa siswa sudah memahami penyebab garam tersebut bersifat asam adalah hidrolisis kation yang menghasilkan H3O+ namun siswa tidak memahami bahwa ion OHtetap tidak berkurang. Hal ini dimungkinkan karena siswa tidak memahami aspek mikroskopik yang terjadi dalam larutan.
Sifat Garam (Netral)
Terdapat dua miskonsepsi yang ditemukan baik pada kelas B maupun kelas A. Pertama, sebanyak 15,62% siswa pada kelas A dan 3,12% siswa pada kelas B beranggapan bahwa pada garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, konsentrasi H3O+ sama dengan OH- , karena tidak akan terlarut dalam air sehingga konsentrasi H3O+ dan OHtidak bertambah. Kedua, sebanyak 15,62% siswa pada kelas A beranggapan bahwa pada garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, konsentrasi H3O+ sama dengan OH- , karena menghasilkan ion H3O+ dan OHsehingga jumlah ion H3O+ dan OHsama banyak dalam air, sedangkan kelas B tidak mengalami miskonsepsi ini. Miskonsepsi kedua ini sama dengan miskonsepsi yang ditemukan oleh Nurpertiwi (2014). Mereka hanya memahami bahwa pada kondisi netral, jumlah ion H3O+ dan OH- dalam larutan sama namun tidak memahami penyebabnya. Konsep yang benar adalah pada garam yang terbuat dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, konsentrasi H3O+ sama dengan OH- , tidak menghasilkan ion H3O+ dan ion OH sehingga tidak mengubah jumlah H3O+ dan OH- dalam air (Whitten dkk, 2013:733). Masih ditemukannya miskonsepsi ini dimungkinkan karena siswa belum memahami reaksi yang terjadi pada larutan ketika garam dimasukkan dalam air dan kriteria ion yang mengalami hidrolisis. Senyawa garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat ketika dimasukkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya, namun tidak mengalami hidrolisis melainkan hidrasi.
Sifat Garam (basa)
Terdapat dua miskonsepsi yang ditemukan baik pada kelas B maupun kelas A. Pertama, sebanyak 3,12% siswa pada kelas B beranggapan bahwa garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat bersifat basa, karena mengalami hidrolisis parsial yaitu anionnya terhidrolisis menghasilkan ion OH- , sedangkan siswa pada kelas A tidak mengalami miskonsepsi ini. Kedua, sebanyak 3,12% siswa pada kelas B beranggapan bahwa garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat memiliki sifat basa karena mengalami hidrolisis anion menghasilkan asam lemah. Konsep yang benar adalah garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa karena mengalami hidrolisis anion menghasilkan ion OHsehingga ion OH- didalam air lebih banyak daripada ion H3O+ . Hal ini dimungkinkan karena siswa belum memahami kriteria ion yang mengalami hidrolisis dalam larutan dan ion yang dihasilkan dari hidrolisis kation dan anion

SIFAT ASAM-BASA LARUTAN


Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Reaksi asam dengan basa membentuk garam di sebut reaksi penetralan. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral.


Sifat garam bergantung pada jenis komponen asam dan basanya. Garam dapat terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan basa lemah, atau asam lemah dengan basa lemah.


Jadi, sifat asam basa suatu garam dapat ditentukan dari kekuatan asam dan basa penyusunnya. Sifat keasaman atau kebasaan garam ini disebabkan oleh sebagian garam yang larut bereaksi dengan air. Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air ini disebut hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian).

JENIS GARAM YANG DAPAT TERHIDROLISIS


Garam terdiri dari empat jenis, yang terbagi berdasarkan komponen asam basa pembentuknya




No comments:

Post a Comment